Oleh : K.H. Abdullah
Gymnastiar
Pergaulan yang asli adalah pergaulan dari hati ke hati
yang penuh keikhlasan, yang insya Allah akan terasa sangat indah dan
menyenangkan. Pergaulan yang penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang
bernilai rendah tidak akan pernah langgeng dan cenderung menjadi masalah.
1. Aku Bukan Ancaman
Bagimu
Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang
lain, terlebih kalau kita simak Rasulullah Saw. bersabda, "Muslim yang
terbaik adalah muslim yang muslim lainnya selamat/merasa aman dari gangguan
lisan dan tagannya." (HR. Bukhari)
Hindari penghinaan
Apapun yang bersifat merendahkan, ejekan, penghinaan
dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang kepribadian, bentuk tubuh,
dan sebagainya, jangan pernah dilakukan, karena tak ada masalah yang selesai
dengan penghinaan, mencela, merendahkan, yang ada adalah perasaan sakit hati
serta rasa dendam.
Hindari ikut campur
urusan pribadi
Hindari pula ikut campur urusan pribadi seseorang yang
tidak ada manfaatnya jika kita terlibat. Seperti yang kita maklumi setiap orang
punya urusan pribadi yang sangat sensitif, yang bila terusik niscaya akan
menimbulkan keberangan.
Hindari memotong
pembicaraan
Sungguh dongkol bila kita sedang berbicara kemudian
tiba-tiba dipotong dan disangkal, berbeda halnya bila uraian tuntas dan
kemudian dikoreksi dengan cara yag arif, niscaya kita pun berkecenderungan
menghargainya bahkan mungkin menerimanya. Maka latihlah diri kita untuk
bersabar dalam mendengar dan mengoreksi dengan cara yang terbak pada waktu yang
tepat.
Hindari membandingkan
Jangan pernah dengan sengaja membandingkan jasa,
kebaikan, penamplan, harta, kedudukan seseorang sehingga yang mendengarnya
merasa dirinya tidak berharga, rendah atau merasa terhina.
Jangan membela
musuhnya, mencaci kawannya
Membela musuh maka dianggap bergabung dengan musuhnya,
begitu pula mencaci kawannya berarti memusuhi dirinya. Bersikaplah yang netral,
sepanjang diri kita menginginkan kebaikan bagi semua pihak, dan sadar bahwa
untuk berubah harus siap menjalani proses dan tahapan.
Hindari merusak
kebahagiannya
Bila seseorang sedang berbahagia, janganlah melakukan
tindakan yang akan merusak kebahagiaanya. Misalkan ada seseorang yang merasa
beruntung mendapatkan hadiah dari luar negeri, padahal kita tauh persis bahwa
barang tersebut buatan dalam negeri, maka kita tak perlu menyampaikannya,
biarlah dia berbahagia mendapatkan oleh-oleh tersebut.
Jangan mengungkit
masa lalu
Apalagi jika yang diungkit adalah kesalahan, aib atau
kekurangan yang sedang berusaha ditutupi.Ingatlah bahwa setiap orang memiliki
kesalahan yang sangat ingin disembunyikannya, termasuk diri kita, maka jangan
pernah usil untuk mengungkit dan membeberkannya, hal seperti ini sama denga
mengajak bermusuhan.
Jangan mengambil
haknya
Jangan pernah terpikir untuk menikmati hak orang lain,
setiap gangguan terhadap hak seseorang akan menimbulkan asa tidak suka dan
perlawanan yang tentu akan merusak hubungan.. Sepatutnya kita harus belajar
menikmati hak kita, agar bermanfaat dan menjadi bahan kebahagiaan orang lain.
Hati-hati dengan
kemarahan
Bila anda marah, maka waspadalah karena kemarahan yang
tak terkendali biasanya menghasilkankata dan perilaku yang keji, yang sangat
melukai, dan tentu perbuatan ini akan menghancurkan hubungan baik di lingkungan
manapun. Kita harus mulai berlatih mengendalikan kemarahan sekuat tenaga dan
tak usah sungkan untuk meminta maaf andai kata ucaan dirasakan berlebihan.
Jangan
menertawakannya
Sebagian besar dari sikap menertawakan seseorang
adalah karena kekurangannnya, baik sikap, penampilan, bentuk rupa, ucapan dan
lain sebagainya, dan ingatlah bahwa tertawa yang tidak pada tempatnya serta
berlebihan akan mengundang rasa sakit hati.
Hati-hati dengan
penampilan, bau badan dan bau mulut
Tidak ada salahnya kita selalu mengontrol penampilan,
bau badan atau mulut kita, karena penampilan atau bau badan yang tidak segar
akan membuat orang lain merasa terusik kenyamanannya, dan cenderung ingin
menghindari kita.
2. Aku menyenangkan
bagimu
Wajah yang selalu
cerah ceria
Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah
besabda, "Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan
hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati
terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta".
(Sunan Abu Dawud).
Senyum tulus
Rasulullah senantiasa tersenyum manis sekali dan ini
sangat menyenangkan bagi siapapun yang menatapnya. Senyum adalah sedekah,
senyuman yang tulus memiliki daya sentuh yang dalam ke dalam lubuk hati
siapapun, senyum adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia yang mencintai
kebaikan. Senyum tidak dimiliki oleh orang-orang yang keji, sombong, angkuh,
dan orang yang busuk hati.
Kata-kata yang santun
dan lembut
Pilihlah kata-kata yang paling sopan dengan dan sampaikan
dengan cara yang lembut, karena sikap seperti itulah yang dilakukan Rasulullah,
ketika berbincang dengan para sahabatnya, sehingga terbangun suasana yang
menyenangkan. Hindari kata yang kasar, menyakitkan, merendahkan, mempermalukan,
serta hindari pula nada suara yang keras dan berlebihan.
Senang menyapa dan
mengucapkan salam
Upayakanlah kita selalu menjadi orang yang paling
dahulu dalam menyapa dan mengucapkan salam. Jabatlah tagan kawan kita penuh
dengan kehangatan dan lepaslah tangan sesudah diepaskan oleh orang lain, karena
demikianlah yang dicontohkan Rasulullah.Jangan lupa untuk menjawab salam dengan
sempurna dan penuh perhatian.
Bersikap sangat sopan
dan penuh penghormatan
Rsulullah jikalau berbincang dengan para sahabatnya
selalu berusaha menghormati dengan cara duduk yang penuh perhatian, ikut
tersenyum jika sahabatnya melucu, dan ikut merasa takjub ketika sahabatnya
mengisahkan hal yang mempesona, sehingga setiap orang merasa dirinya sangat
diutamakan oleh Rasulullah.
Senangkan perasaannya
Pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang
layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga yang dipuji
pun teringat akan asal muasal nikmat yang diraihnya, nyatakan terima kasih dan
do’akan. Hal ini akan membuatnya merasa bahagia. Dan ingat jangan pernah kikir
untuk berterima kasih.
Penampilan yang
menyenangkan
Gunakanlah pakaian yang rapi, serasi dan harum.
Menggunakan pakaian yang baik bukanlah tanda kesombongan, Allah Maha Indah dan
menyukai keindahan, tentu saja dalam batas yang sesuai syariat yang disukai
Allah.
Maafkan kesalahannya
Jadilah pemaaf yang lapang dan tulus terhadap
kekurangan dan kesalahan orang lain kepada kita, karena hal ini akan membuat
bahagia dan senang siapapun yang pernah melakukan kekhilafan terhadap kita, dan
tentu hal ini pun akan mengangkat citra kita dihatinya.
3. Aku Bermanfaat
Bagimu
Keberuntungan kita bukanlah diukur dari apa yang kita
dapatkan tapi dari nilai manfaat yang ada dari kehadiran kita, bukankah
sebaik-baik di antara manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi
hamba-hamba Allah lainnya.
Rajin bersilaturahmi
Silaturahmi secara berkala, penuh perhatian, kasih
sayang dan ketulusan walaupun hanya beberapa saat, benar-benar akan memiliki
kesan yang mendalam, apalagi jikalau membawa hadiah, insya Allah akan
menumbuhkan kasih sayang.
Saling berkirim
hadiah
Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa saling
memberi dan berkirim hadiah akan menumbuhkan kasih sayang. Jangan pernah takut
miskin dengan memberikan sesuatu, karena Allah yang Maha Kaya telah menjanjikan
ganjaran dan jaminan tak akan miskin bagi ahli sedekah yang tulus.
Tolong dengan apapun
Bersegeralah menolong dengan segala kemampuan, harta,
tenaga, wakt atau setidaknya perhatian yang tulus, walau perhatian untuk
mendengar keluh kesahnya.Apabila tidak mampu, maka do’akanlah, dan percayalah
bahwa kebaikan sekecil apapun akan diperhatikan dan dibalas dengan sempurna
oleh Allah.
Sumbangan ilmu dan
pengalaman
Jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan
pengalaman yang dimiliki, kita harus berupaya agar ilmu dan pengalaman yang ada
pada diri kita bisa menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain.
Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan
tulus ikhlas maka, kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan tersa nikmat,
karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang melainkan kenikmatan kita adalah
melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah Swt.